Sumber : Dicky Rahardiantoro
Secara definisi replikasi memiliki
pengertian sebagai suatu proses mencopy atau mentransfer data dari suatu
database ke database lain yang tersimpan pada komputer berbeda. Bila menilik
artikel yang saya tulis sebelumnya tentang Pengenalan
Arsitektur Database, replikasi dapat difahami sebagai proses
pengkopian dan pengelolaan objek-objek dari database yang membentuk suatu
sistem database terdistribusi (Distributed Database).
Pada umumnya MySQL dipergunakan secara massal sebagai Database yang cukup handal dalam menangani sistem database terpusat, seperti kebanyakan sistem database yang digunakan untuk web site, content management system, dan lain-lain. Bahkan hampir seluruh penyedia layanan hosting menyertakan dukungan produk MySQL untuk kelengkapan service-nya.
Penggunaan MySQL untuk mendukung proses replikasi database pada saat artikel ini ditulis masih sangat jarang ditemui. Implementasi sistem database terdistribusi kebanyakan masih berkiblat pada software-software dengan bandrol yang tinggi seperti Oracle, SQL Server, IBM DB2 dan lain sebagainya.
MySQL dalam hal ini tentunya tidak mau ketinggalan. Mulai versi 5.0 MySQL sudah mendukung sistem replikasi yang mana sebuah database server yang berfungsi sebagai master dapat tereplikasi datanya ke dalam satu atau lebih database server yang difungsikan sebagai slave.
Model replikasi pada MySQL adalah Asynchronous, sehingga server dengan type slave tidak selalu harus terkoneksi secara permanen untuk menerima berbagai update pada database server master. Replikasi dapat diberlakukan pada sebagian table atau pada keseluruhan database, tergantung pada kebutuhan kita.
Untuk melakukan proses replikasi dibutuhkan :
Pada umumnya MySQL dipergunakan secara massal sebagai Database yang cukup handal dalam menangani sistem database terpusat, seperti kebanyakan sistem database yang digunakan untuk web site, content management system, dan lain-lain. Bahkan hampir seluruh penyedia layanan hosting menyertakan dukungan produk MySQL untuk kelengkapan service-nya.
Penggunaan MySQL untuk mendukung proses replikasi database pada saat artikel ini ditulis masih sangat jarang ditemui. Implementasi sistem database terdistribusi kebanyakan masih berkiblat pada software-software dengan bandrol yang tinggi seperti Oracle, SQL Server, IBM DB2 dan lain sebagainya.
MySQL dalam hal ini tentunya tidak mau ketinggalan. Mulai versi 5.0 MySQL sudah mendukung sistem replikasi yang mana sebuah database server yang berfungsi sebagai master dapat tereplikasi datanya ke dalam satu atau lebih database server yang difungsikan sebagai slave.
Model replikasi pada MySQL adalah Asynchronous, sehingga server dengan type slave tidak selalu harus terkoneksi secara permanen untuk menerima berbagai update pada database server master. Replikasi dapat diberlakukan pada sebagian table atau pada keseluruhan database, tergantung pada kebutuhan kita.
Untuk melakukan proses replikasi dibutuhkan :
- dua atau
lebih komputer yang berfungsi sebagai server, satu server berperan sebagai
master dan yang lainnya sebagai slave
- adanya
koneksi jaringan baik melalui LAN, WAN ataupun Wireless (setting IP
Address tidak akan dibahas pada artikel ini, pembaca dianggap sudah
mengerti)
Setting Pada Komputer Master
(1) Buka file my.ini
(2) Jika anda menggunakan paket Wampserver, maka tambahkan opsi berikut ini pada bagian bawah tag [wampmysqld]
server-id = 1
log-bin
(3) Setelah itu restrart MySQL
(4) Kemudian masuk ke MySQL console dengan perintah :
mysql -u root -p {password yang sesuai};
Keterangan : tidak ada spasi antara -p dengan password
(5) Jalankan perintah :
GRANT REPLICATION SLAVE ON *.* TO 'slave_user'@'%' IDENTIFIED BY 'some_password';
keterangan : ganti dengan password yang sesuai
(6) Jalankan perintah :
FLUSH PRIVILEGES;
USE mydatabase;
FLUSH TABLES WITH READ LOCK;
SHOW MASTER STATUS;
keterangan : ganti mydatabase sesuai dengan nama database yang akan direplikasi
(7) perintah di atas akan menghasilkan contoh keluaran sebagai berikut : (Lain komputer akan lain keluaran)
+---------------+----------+--------------+------------------+
| File | Position | Binlog_do_db | Binlog_ignore_db |
+---------------+----------+--------------+------------------+
| mysql-bin.009 | 130 | mydatabase | |
+---------------+----------+--------------+------------------+
1 row in set (0.00 sec)
(8) Kemudian jalankan perintah unlock sebagai berikut :
UNLOCK TABLES;
(9) Langkah terakhir adalah keluar dari console dengan perintah :
quit;
Setting Pada Komputer Slave (bisa lebih dari 1 server)
(1) Buat database yang sama dengan milik master, misal : mydatabase
mysql -u root -p {password yang sesuai};
Create database mydatabase;
quit;
(2) Buka file my.ini
(3) Jika anda menggunakan paket Wampserver, maka tambahkan opsi berikut ini pada bagian bawah tag [wampmysqld]
server-id = 2
master-host=192.168.1.1
master-user=slave_user
master-password='some_password'
master-connect-retry=60
replicate-do-db=mydatabase
Misal : komputer master memiliki IP 192.168.1.1
(3) Setelah itu restart MySQL
(4) Kemudian masuk lagi ke console dengan perintah :
mysql -u root -p {password yang sesuai};
STOP SLAVE;
(5) Jalankan perintah :
CHANGE MASTER TO MASTER_HOST='192.168.1.1'
-> MASTER_USER='slave_user'
-> MASTER_PASSWORD=''
-> MASTER_LOG_FILE='mysql-bin.009'
-> MASTER_LOG_POS=130;
START SLAVE;
(6) Langkah terakhir adalah keluar dari console dengan perintah :
quit;
Jika perintah di atas dijalankan dengan benar, maka segala perubahan data yang terjadi pada database server master akan selalu diikuti oleh server lain yang berfungsi sebagai slave.
Using PHP To Backup
MySQL Database
There are at least three ways to backup your MySQL
Database :
|
Execute a database backup query from PHP file
Below is an example of using SELECT INTO OUTFILE query
for creating table backup : <?php include 'config.php'; include 'opendb.php'; $tableName = 'mypet'; $backupFile = 'backup/mypet.sql'; $query = "SELECT * INTO OUTFILE '$backupFile' FROM $tableName"; $result = mysql_query($query); include 'closedb.php'; ?> <?php include 'config.php'; include 'opendb.php'; $tableName = 'mypet'; $backupFile = 'mypet.sql'; $query = "LOAD DATA INFILE 'backupFile' INTO TABLE $tableName"; $result = mysql_query($query); include 'closedb.php'; ?> |
Run mysqldump using system() function
The system() function is used
to execute an external program. Because MySQL already have built in tool for
creating MySQL database backup (mysqldump) let's
use it from our PHP script<?php include 'config.php'; include 'opendb.php'; $backupFile = $dbname . date("Y-m-d-H-i-s") . '.gz'; $command = "mysqldump --opt -h $dbhost -u $dbuser -p $dbpass $dbname | gzip > $backupFile"; system($command);
include 'closedb.php';
?> |
Use phpMyAdmin to do the backup
This option as you may guessed doesn't involve any
programming on your part. However I think i mention it anyway so you know
more options to backup your database.To backup your MySQL database using phpMyAdmin click on the "export" link on phpMyAdmin main page. Choose the database you wish to backup, check the appropriate SQL options and enter the name for the backup file. |
Membuat Backup MYSQL Automatic
permata kita buat dulu aplikasi setting yang bisa kita panggil :
# vi /root/mysqlbackup.sh
#!/bin/sh -x
# MySQL db backup script by rab
# Nama file : mysql_backup.sh
# user,pass dan host mysql# MySQL db backup script by rab
# Nama file : mysql_backup.sh
user=”root” -> isi dengan user root mysql anda
passwd=”sanyasyari” -> isi dengan password root mysql anda
host=”localhost”
# Menentukan direktori binary mysql,mysqldump,chown,chmod dan gzip
binmysql=”$(which mysql)”
binmysqldump=”$(which mysqldump)”
chown=”$(which chown)”
chmod=”$(which chmod)”
gzip=”$(which gzip)”
# Menentukan direktori parent backup
i=”/usr/backup”
#
Menentukan direktori backup mysql (main directory)
j=”$i/mysql”# Mendapatkan waktu berupa tanggal, bulan dan tahun dengan format d-m-Y
waktu=”$(date +”%d-%m-%Y”)”
# Hilangkan dulu direktori backup jika ada
if [ -d $j ];
then
rm -rf $j
echo “Direktori sudah ada, proses akan dilanjutkan”
else
echo “Direktori backup belum dibuat, proses akan dilanjutkan”
fi
# Membuat Direktori backup
mkdir -p $j
# Mendapatkan list database
cli=”$($binmysql -u $user -p$passwd -Bse ’show databases’)”# Mendapatkan list database
# Main loop
for db in $cli
do
FILE=”$j/$db.$host.$waktu.gz”
$binmysqldump -u $user -h $host -p$passwd $db | $gzip -9 > $FILE
done
# Mengganti permission root direktori backup, agar hanya user dan group root saja yang boleh mengaksesnya
$chown -R root:root $i
$chmod -R 0600 $i
#Selesai
Setelah kita membuat diatas maka tekan Esc + :wqlalu jangan lupa set chmod 700 di file mysqlbackup.sh
#chmod 700 mysqlbackup.sh
Kemudian kita setting di crontab anda :
#> crontab -e
Tambahkan :
59 3 * * *Â root /root/mysql_backup.sh 2>&1
59 -> menit 59
3 -> jam tiga
maka backup akan terjadi setiap hari pada pukul 3:59 pagi
oh iya hasil dari sistem ini adalah :
1. File akan terbackup di folder /user/backup/mysql dan file hanya 1 per nama
2. File sudah di comprese dengan .gz
Simple yach..
Mudah-mudahan berguna ya..
Regards,
Sany Asy’ari, S.Kom
Menghapus Semua Tabel di Database
Tuesday, June 5th, 2007
Dalam MySQL, untuk
menghapus sebuah tabel dapat menggunakan perintah DROP TABLE. Tapi bagaimana
untuk menghapus semua tabel yang ada di database? Sementara ini perintah untuk menghapus semua tabel
ini belum ada di MySQL. Lho,
lantas bagaimana kalau kita ingin menghapus semua tabel? Apa dihapus satu
persatu? Aduh, cape de…Untuk mengatasi permasalahan diatas kita bisa menggunakan mysqldump dan sedikit shell script. Dapat dilihat pada contoh berikut :
mysqldump [-u username] [-ppassword] nama_database --no-data
--add-drop-table | grep ^DROP | xargs -0 mysql [-u username]
[-ppassword] nama_database -ePenggunaan :
- Opsi -u diatas bersifat optional.
Artinya jika database anda tidak dimiliki oleh user tertentu opsi -u ini
tidak diikut sertakan.
- Opsi -p diatas bersifat optional.
Artinya jika user dari database anda tidak memiliki password maka opsi -p
ini tidak diikut sertakan.
- nama_database diganti sesuai dengan database
anda
- Perintah ini hanya dapat dijalankan di unix
shell dengan asumsi anda sudah menginstall mysqldump.
Mengaktifkan
Absolute URL di TinyMCE
Tuesday, July 3rd,
2007
Jika anda menggunakan TinyMCE sebagai WYSIWYG editor,
secara default URL dari image yang anda masukkan
(http://example.com/main/image/example.jpg) akan di ubah menjadi Relative URL
(../image/example.jpg).Hal ini tentu menjadi masalah jika mencoba menampilkan image tersebut di root direktori (http://example.com) yang menyebabkan image tidak bisa ditampilkan. Hal ini juga yang saya alami kemarin, dan setelah googling menemukan jawaban bahwa Relative URL di TinyMCE itu bisa dinon aktifkan.
Untuk menon aktifkan Relative URL tersebut dapat dilakukan dengan cara menset relative_url menjadi false pada method tinyMCE.init()
tinyMCE.init({
/** other configs */
relative_urls : false
});Pada method mcImageManager.init() relative_urls juga diset menjadi false.
mcImageManager.init({
relative_urls : false
});Jika anda menghadapi permasalahan yang sama, cara diatas bisa dicoba.
Manipulasi
Data Menggunakan Tabel Pada Database Lain di MySQL
Thursday, February
14th, 2008
MySQL
mengizinkan kita untuk memanipulasi data menggunakan data dari database lain.
Dengan catatan user kita memiliki akses ke database tersebut. Hal ini bisa
dilakukan dengan menyertakan nama database di depan nama tabel. Berikut dua
contoh untuk perintah SQL memanipulasi data dari database lain.CREATE TABLE SELECT
CREATE TABLE `tost`.`test` SELECT * FROM `test`.`test`
Hasil dari perintah SQL diatas akan membuat
table test di database tost yang tabelnya itu (bentuk dan juga isinya)
diduplikasi dari tabel test di datbase test.
UPDATE TABLE UPDATE `tost`.`test`, `test`.`test`
SET `tost`.`test`.`text` = `test`.`test`.`text`
WHERE `tost`.`test`.`id` = `test`.`test`.`id`
Hasil dari perintah SQL diatas akan
mengupdate isi field text di table test pada database tost agar sama dengan isi
field text di table test pada database test.
Saya rasa kedua contoh perintah SQL diatas sudah cukup, dan
mudah - mudahan postingan ini bisa menjawab pertanyaan
Home / SQL
|
How to Back Up and Restore a MySQL
Database
|
If you're storing anything in MySQL databases that
you do not want to lose, it is very important to make regular backups of your
data to protect it from loss. This tutorial will show you two easy ways to
backup and restore the data in your MySQL database. You can also use this
process to move your data to a new web server.
$ mysqldump --opt -u [uname] -p[pass]
[dbname] > [backupfile.sql]
$ mysqldump -u root -p Tutorials
> tut_backup.sql
This command will backup the 'Tutorials' database into a
file called tut_backup.sql which will contain all the SQL statements needed
to re-create the database. With mysqldump command you can specify certain tables of your database you want to backup. For example, to back up only php_tutorials and asp_tutorials tables from the 'Tutorials' database accomplish the command below. Each table name has to be separated by space.
$ mysqldump -u root -p Tutorials
php_tutorials asp_tutorials > tut_backup.sql
Sometimes it is necessary to back up more that one
database at once. In this case you can use the --database option followed by
the list of databases you would like to backup. Each database name has to be
separated by space.
$ mysqldump -u root -p
--databases Tutorials Articles Comments > content_backup.sql
If you want to back up all the databases in the
server at one time you should use the --all-databases option. It
tells MySQL to dump all the databases it has in storage.
$ mysqldump -u root -p --all-databases
> alldb_backup.sql
The mysqldump command has also some other
useful options:--add-drop-table: Tells MySQL to add a DROP TABLE statement before each CREATE TABLE in the dump. --no-data: Dumps only the database structure, not the contents. --add-locks: Adds the LOCK TABLES and UNLOCK TABLES statements you can see in the dump file. The mysqldump command has advantages and disadvantages. The advantages of using mysqldump are that it is simple to use and it takes care of table locking issues for you. The disadvantage is that the command locks tables. If the size of your tables is very big mysqldump can lock out users for a long period of time. If your mysql database is very big, you might want to compress the output of mysqldump. Just use the mysql backup command below and pipe the output to gzip, then you will get the output as gzip file.
$ mysqldump -u [uname] -p[pass]
[dbname] | gzip -9 > [backupfile.sql.gz]
If you want to extract the .gz file, use the command
below:
$ gunzip [backupfile.sql.gz]
Above we backup the Tutorials database into
tut_backup.sql file. To re-create the Tutorials database you should
follow two steps:
$ mysql -u [uname] -p[pass]
[db_to_restore] < [backupfile.sql]
Have a look how you can restore your tut_backup.sql file
to the Tutorials database.
$ mysql -u root -p Tutorials <
tut_backup.sql
To restore compressed backup files you can do the
following:
gunzip < [backupfile.sql.gz] | mysql
-u [uname] -p[pass] [dbname]
If you need to restore a database that already exists,
you'll need to use mysqlimport command. The syntax for mysqlimport is as
follows:
mysqlimport -u [uname] -p[pass] [dbname]
[backupfile.sql]
It is assumed that you have phpMyAdmin installed since a lot of web
service providers use it. To backup your MySQL database using PHPMyAdmin just
follow a couple of steps:
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar